Sabtu, 16 Oktober 2010

Indomie Diterpa Topan

Senin, 11 Oktober 2010 | 09:13 WIB
PTS
Screenshoot berita razia Indomie yang disiarkan PTS (Public television Service).
TAIPEI, KOMPAS.com — Petugas Departemen Kesehatan dan Makanan Taiwan melakukan razia mendadak ke beberapa toko dan menyita mi instan Indomie produksi Indonesia. Mereka menyatakan, mi instan buatan Indofood tersebut mengandung dua bahan yang tidak diperkenankan untuk digunakan dalam makanan dan dilarang diperjualbelikan.

Seperti dilaporkan Blindie Lee, bloger Kompasiana, menurut tes yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Taiwan, Indomie memiliki 2 bahan pengawet yang tidak lolos dalam klasifikasi barang impor, yaitu bahan pengawet hydroxy methyl benzoate pada minyak dan bahan pengawet benzoic acid pada bumbunya.

Kepala administrasi bagian medicine food Wang Shu Fen menyatakan, hydroxy methyl benzoate biasanya dipakai untuk bahan kosmetik. Taiwan sendiri melarang memakai bahan pengawet ini di dalam makanan. Adapun benzoic acid dipakai untuk bahan pengawet makanan, tetapi dilarang dipakai di mi instan. Bahan pengawet ini jika dikonsumsi berkepanjangan akan merusak kinerja liver, sakit maag, muntah, dan keracunan asidosis metabolik.

Dalam rekaman video yang disiarkan PTS (Public Television Service), tampak sejumlah petugas menyegel kardus Indomie dan mengambil mi instan dari rak-rak toko. Konsumen yang sempat membeli mi instan tersebut pun kaget begitu razia dilakukan.

Saat dihubungi Kompas.com, pihak Indofood Consumer Brand Product (ICBP) selaku produsen mi instan tersebut akan mengecek situasi di Taiwan terkait razia tersebut. Indofood tidak yakin mi yang terkena razia adalah produk yang diekspor resmi ke Taiwan karena selama ini perusahaan telah memenuhi aturan yang berlaku di sana.

analisis
Dari artikel diatas, diberitakan bahwa Indomie dicekal oleh Departemen Kesehatan Taiwan karena mengandung zat kimia berbahaya. Zat ini bernama hydroxy methyl benzoate yang biasa digunakan untuk bahan kosmetik. Zat ini butuh 3 hari untuk dinetralisir oleh tubuh kita, sehingga jika dikomsumsi terus-menerus bisa membuat perut buncit dan hal lainnya.
Tetapi dalam kenyataannya, takaran yang digunakan oleh Indomie masih ditahap aman. Pernyataan ini didukung oleh pernyataan dari beberapa negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Permasalahan ini ditanggapi oleh pihak Indomie dengan kepala dingin, mereka mengatakan bisa saja yang mengekspor Indomie tersebut bukan dari agen resmi. Arti lainnya adalah adanya persaingan bisnis yang tidak sehat.
Setelah berita ini diterjunkan, pihak Indomie sudah melakukan berbagai tindakan untuk membuktikan Indomie aman dikomsumsi.
Dari sisi negatif mungkin berita ini cukup menyakitkan buat pihak Indomie, mereka harus kehilangan kepercayaan dari konsumen dan penurunan saham Indofood. Tetapi sebaliknya sisi positif nya adalah jika Indomie mampu menyelesaikan persoalan ini dan membuktikan bahwa Indomie aman, maka bukan tidak mungkin itu akan menaikkan omzet mereka karena berita yang bombardir sehingga seluruh dunia tahu tentang Indomie.

Sabtu, 09 Oktober 2010

Indonesia KO

Jumat, 08 Oktober 2010 | 22:01 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Penyerang Uruguay, Luis Suarez dan Edinson Cavani masing-masing mencetak tiga gol yang menentukan keunggulan timnya 7-1 atas Indonesia, dalam pertandingan persahabatan, di Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (8/10/2010).

Indonesia mampu unggul lebih dulu berkat Boaz Salossa, pada menit ke-18. Menguasai umpan Bambang Pamungkas, Boaz menggiring bola masuk kotak penalti. Dalam duel satu lawan satu dengan, ia menaklukkan Juan Castillo, sebelum menyontek bola masuk gawang tim tamu.

Setelah itu, Uruguay menambah tempo permainan. Selain mampu menekan Indonesia, mereka juga menciptakan sedikitnya lima peluang emas melalui Edinson Cavani dan Luis Suarez. Hanya karena kiper Markus Horison-lah, ancaman-ancaman itu gagal membuahkan gol.

Memasuki menit ke-30, Uruguay menurunkan tempo permainan dan memainkan penguasaan bola. Meski tak menciptakan peluang sebanyak sebelumnya, permainan Uruguay lebih solid.

Perubahan itu akhirnya membuahkan gol penyama kedudukan dari kepala Edinson Cavani. Dari tengah kotak penalti, ia menanduk umpan Luis Suarez, masuk gawang Castillo.

Melihat taktiknya berhasil, Uruguay melanjutkan permainan penguasaan bolanya. Setelah menunggu sampai menit ke-40, mereka berbalik unggul berkat gol Suarez.

Berada di tengah kotak penalti, ia berhasil menguasai umpan Cavani. Ia kemudian menggocek bola melewati setidaknya tiga pemain Indonesia, sebelum menembakkan bola masuk gawang Horison.

Uruguay terus melakukan tekanan ke benteng pertahanan Indonesia. Namun, meski kesulitan mengembangkan permainan, Indonesia bisa mencegah terjadinya gol ketiga tim tamu, sampai peluit turun minum berbunyi.

Memasuki babak kedua, Uruguay mempertahankan dominasinya. Berbeda dari sebelumnya, Uruguay tampak lebih tenang dalam penguasaan bola dan eksekusi.

Sementara begitu, Indonesia semakin kehilangan determinasi dan kesulitan mengimbangi permainan Uruguay. Hasilnya, Uruguay semakin konsisten mengancam dan membobol gawang Indonesia.

Mesin gol Uruguay di babak kedua pun mulai berproduksi pada menit ke-53, ketidak Suarez mencetak gol keduanya.

Tujuh menit berselang, giliran pemain pengganti, Sebastian Eguren yang memaksa Markus Horison memungut bola dari gawangnya. Dari tengah kotak penalti, ia menyambut umpan Suarez dengan ayunan kaki yang membuat bola bersarang di gawang Markus Horison.

Pada menit ke-69, Uruguay memperbesar selisih menjadi 5-1, berkat gol Suarez dari titik penalti, menyusul pelanggaran Markus Horison kepada Cavani.

Selisih itu melebar menjadi 1-6, ketika Cavani berhasil membobol gawang Markus pada menit ke-79.

Gol itu bukan yang terakhir dari Cavani. Pada menit ke-82, ia mencetak gol ketiganya ke gawang Markus.

Gol bermula dari pergerakan tanpa bola Cavani di kotak penalti. Setelah mengecoh Maman Abdurahman, ia menyambut sebuah umpan silang dan mengirimnya masuk ke gawang Markus Horison.

Di waktu tersisa, Uruguay mempertahankan serangannya. Namun, skor 1-7 tak berubah sampai peluit berbunyi panjang.

Striker Uruguay, Luis Suarez.



Analisis:


Ya inilah kenyataan,, kekalahan Timnas dari Uruguay seakan membuka mata kita bahwa sepakbola Indonesia masih belum berkembang bahkan bisa dikatakan menurun. Bagaimana tidak? Pada tahun 1974 Indonesia juga pernah menjajal Timnas Uruguay di stadion Gelora Bung Karno, hasilnya Timnas Indonesia menang 2-1 atas Uruguay.
Sejarah kini berbalik karena Indonesia harus menanggung malu setelah di sikat 7-1 oleh Uruguay. Meski sempat unggul terlebih dahulu, Indonesia mulai kehilangan konsentrasi setelah 20 menit, hasilnya pun Indonesia terpaksa menutup babak pertama dengan skor 1-2 dan di babak kedua Indonesia mulai menjadi bulan-bulanan Uruguay dan setelah peluit panjang berbunyi papan skor menunjukkan 7-1 untuk Uruguay.
Hasil tersebut cukup membuat mata PSSI terbuka bahwa sepakbola Indonesia masih jauh dari harapan. Dilihat dari permainan Indonesia sebenarnya bagus tetapi perbedaan besar jelas terlihat ketika memasuki babak kedua. Indonesia seperti kehilangan stamina dan tak mampu mengimbangi permainan Uruguay. Ini menjadi PR bagi PSSI untuk mempebaiki sistem sepakbola Indonesia, terutama program latihan dan fasilitas penunjangnya.

Rabu, 06 Oktober 2010

Pendapatan Perkapita Indonesia 5000 Dollars

Laporan wartawan KOMPAS Tjahja Gunawan Diredja
Selasa, 5 Oktober 2010 | 13:23 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — Pendapatan per kapita penduduk Indonesia pada tahun 2015 diproyeksikan akan berada pada kisaran 5.000 dollar AS hingga 6.000 dollar AS. Demikian dikatakan Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung pada orasi ilmiah dalam rangka Dies Natalis IPB ke-47 di Kampus IPB Darmaga Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/10/2010). Orasi ilmiah dilaksanakan dalam sidang terbuka IPB yang dipimpin Rektor IPB Prof Dr Herry Suhardiyanto.
Menurut Chairul, saat ini pendapatan per kapita penduduk Indonesia sudah mencapai 3.000 dollar AS. "Empat tahun lalu, Yayasan Indonesia Forum (YIF) memproyeksikan pendapatan per kapita penduduk Indonesia 2.500 dollar AS. Namun, waktu itu banyak orang yang mencemooh dan menganggap kami sebagai pemimpi besar," ujar Chairul Tanjung.
Sebelum ditunjuk sebagai Ketua KEN, Chairul Tanjung menjadi Ketua YIF. Dalam orasi itu, Chairul membawakan materi berjudul Visi Indonesia 2030 Menuju Indonesia Maju Melalui Peningkatan Jati Diri Bangsa dan Ketahanan Pangan. Tahun 2030, Indonesia diharapkan sudah masuk lima negara besar di dunia setelah China, Amerika, Uni Eropa, dan India. Pada 2030, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan sebanyak 285 juta dengan pendapatan per kapita 30.000 dollar AS.
Menurut catatan Kompas, saat ini negara di Asia yang sudah mencapai pendapatan per kapita 28.000 dollar AS adalah Korea Selatan. Sedangkan Malaysia pendapatan per kapitanya sekitar 5.500 dollar AS. Menurut Chairul, Indonesia memiliki sumber daya alam yang banyak. SDA ini harus dikelola dengan baik, transparan, dan akuntabel.

Analisis:
Seperti yang tertulis di artikel diatas, pendapatan perkapita Indonesia akan meningkat menjadi 5000 hingga 6000 dollars pada tahun 2015. Saat ini pendapatan perkapita Indonesia mencapai 3000 dollars. Peningkatan ini didasari beberapa faktor, diantaranya adalah peningkatan penduduk dan sumber daya yang masih melimpah. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan akan meningkat menjadi 285 juta orang. Faktor ini merupakan potensi yang sangat menggairahkan pasar. Bagaimana tidak? Bayangkan saja Indonesia merupakan penduduk terbesar keempat setelah Cina, Amerika Serikat dan India, bila Indonesia mampu menguasai pasar domestik bukan hal tidak mungkin pendapatan perkapita Indonesia akan semakin meningkat bahkan bisa menjadi sebuah kekuatan besar ekonomi dunia. Dari sumber daya alam, Indonesia merupakan negeri yang kaya tetapi anehnya Indonesia tidak bisa memanfaatkannya. Ini yang selalu menjadi dilema dimana Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia tetapi para tenaga ahli sangat minim sekali bahkan harus menggunakan tenaga dari luar negeri. Jika dari segi SDM nya bisa lebih baik bukan hal mustahil Indonesia bisa menggarap SDA dengan maksimal dan tinggal menguasai pasar Internasional.
Untuk masalah ini, pemerintah harus gencar dalam pengembangan Sumber Daya Manusia dan mengupdate terus teknologi terkini agar tidak ketinggalan informasi. Pengembangan UKM juga sangat penting mengingat usaha ini tidak mudah terpengaruh krisis global sehingga tulang punggung masyarakat kecil bisa menjadi tameng ekonomi Indonesia. Dengan begitu taraf ekonomi masyarakat kecil bisa lebih baik