Laporan wartawan KOMPAS Tjahja Gunawan Diredja
Selasa, 5 Oktober 2010 | 13:23 WIB
BOGOR, KOMPAS.com — Pendapatan per kapita penduduk Indonesia pada tahun 2015 diproyeksikan akan berada pada kisaran 5.000 dollar AS hingga 6.000 dollar AS. Demikian dikatakan Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung pada orasi ilmiah dalam rangka Dies Natalis IPB ke-47 di Kampus IPB Darmaga Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/10/2010). Orasi ilmiah dilaksanakan dalam sidang terbuka IPB yang dipimpin Rektor IPB Prof Dr Herry Suhardiyanto.
Menurut Chairul, saat ini pendapatan per kapita penduduk Indonesia sudah mencapai 3.000 dollar AS. "Empat tahun lalu, Yayasan Indonesia Forum (YIF) memproyeksikan pendapatan per kapita penduduk Indonesia 2.500 dollar AS. Namun, waktu itu banyak orang yang mencemooh dan menganggap kami sebagai pemimpi besar," ujar Chairul Tanjung.
Sebelum ditunjuk sebagai Ketua KEN, Chairul Tanjung menjadi Ketua YIF. Dalam orasi itu, Chairul membawakan materi berjudul Visi Indonesia 2030 Menuju Indonesia Maju Melalui Peningkatan Jati Diri Bangsa dan Ketahanan Pangan. Tahun 2030, Indonesia diharapkan sudah masuk lima negara besar di dunia setelah China, Amerika, Uni Eropa, dan India. Pada 2030, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan sebanyak 285 juta dengan pendapatan per kapita 30.000 dollar AS.
Menurut catatan Kompas, saat ini negara di Asia yang sudah mencapai pendapatan per kapita 28.000 dollar AS adalah Korea Selatan. Sedangkan Malaysia pendapatan per kapitanya sekitar 5.500 dollar AS. Menurut Chairul, Indonesia memiliki sumber daya alam yang banyak. SDA ini harus dikelola dengan baik, transparan, dan akuntabel.
Menurut Chairul, saat ini pendapatan per kapita penduduk Indonesia sudah mencapai 3.000 dollar AS. "Empat tahun lalu, Yayasan Indonesia Forum (YIF) memproyeksikan pendapatan per kapita penduduk Indonesia 2.500 dollar AS. Namun, waktu itu banyak orang yang mencemooh dan menganggap kami sebagai pemimpi besar," ujar Chairul Tanjung.
Sebelum ditunjuk sebagai Ketua KEN, Chairul Tanjung menjadi Ketua YIF. Dalam orasi itu, Chairul membawakan materi berjudul Visi Indonesia 2030 Menuju Indonesia Maju Melalui Peningkatan Jati Diri Bangsa dan Ketahanan Pangan. Tahun 2030, Indonesia diharapkan sudah masuk lima negara besar di dunia setelah China, Amerika, Uni Eropa, dan India. Pada 2030, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan sebanyak 285 juta dengan pendapatan per kapita 30.000 dollar AS.
Menurut catatan Kompas, saat ini negara di Asia yang sudah mencapai pendapatan per kapita 28.000 dollar AS adalah Korea Selatan. Sedangkan Malaysia pendapatan per kapitanya sekitar 5.500 dollar AS. Menurut Chairul, Indonesia memiliki sumber daya alam yang banyak. SDA ini harus dikelola dengan baik, transparan, dan akuntabel.
Analisis:
Seperti yang tertulis di artikel diatas, pendapatan perkapita Indonesia akan meningkat menjadi 5000 hingga 6000 dollars pada tahun 2015. Saat ini pendapatan perkapita Indonesia mencapai 3000 dollars. Peningkatan ini didasari beberapa faktor, diantaranya adalah peningkatan penduduk dan sumber daya yang masih melimpah. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan akan meningkat menjadi 285 juta orang. Faktor ini merupakan potensi yang sangat menggairahkan pasar. Bagaimana tidak? Bayangkan saja Indonesia merupakan penduduk terbesar keempat setelah Cina, Amerika Serikat dan India, bila Indonesia mampu menguasai pasar domestik bukan hal tidak mungkin pendapatan perkapita Indonesia akan semakin meningkat bahkan bisa menjadi sebuah kekuatan besar ekonomi dunia. Dari sumber daya alam, Indonesia merupakan negeri yang kaya tetapi anehnya Indonesia tidak bisa memanfaatkannya. Ini yang selalu menjadi dilema dimana Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia tetapi para tenaga ahli sangat minim sekali bahkan harus menggunakan tenaga dari luar negeri. Jika dari segi SDM nya bisa lebih baik bukan hal mustahil Indonesia bisa menggarap SDA dengan maksimal dan tinggal menguasai pasar Internasional.
Untuk masalah ini, pemerintah harus gencar dalam pengembangan Sumber Daya Manusia dan mengupdate terus teknologi terkini agar tidak ketinggalan informasi. Pengembangan UKM juga sangat penting mengingat usaha ini tidak mudah terpengaruh krisis global sehingga tulang punggung masyarakat kecil bisa menjadi tameng ekonomi Indonesia. Dengan begitu taraf ekonomi masyarakat kecil bisa lebih baik
bermimpilah maka kita akan mendapatkan apa yang kita mimpikan.. lumayan kan jika tahun 2015 pendatapatan kita sudah begitu besar berarti kita sudah lumayan makmur. ^^
BalasHapusyup semoga saja yang meningkat bukan hanya penghasilan orang kaya tetapi orang kecil lah yang harus mendapatkan hasilnya juga......
BalasHapuskalo soal makmur itu belum tentu mer,,karena pada tahun tersebut juga pasti akan diikuti kenaikan harga sembako dan BBM...hehe